Australia Melarang DeepSeek: Ancaman Keamanan Siber atau Langkah Protektif?
Pemerintah Australia baru-baru ini mengumumkan larangan terhadap penggunaan aplikasi kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, bagi seluruh pegawai negeri sipil (PNS). Kebijakan ini diambil sebagai langkah pencegahan terhadap risiko keamanan yang dinilai tidak dapat diterima.
DeepSeek, yang baru saja diluncurkan bulan lalu, telah menarik perhatian dunia teknologi dengan model bahasa skala besar yang canggih. Namun, keberadaannya juga memicu kekhawatiran di berbagai negara, terutama terkait dengan keamanan siber dan perlindungan data.
Alasan di Balik Larangan Pemerintah Australia
Larangan ini didasarkan pada kekhawatiran bahwa DeepSeek dapat menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional Australia. Departemen Dalam Negeri Australia telah memperingatkan operator infrastruktur kritis untuk tidak menggunakan aplikasi AI ini, meskipun larangan resmi baru diterapkan kepada PNS.
Menurut laporan dari The Australian, pemerintah mendapat masukan dari intelijen mengenai potensi risiko yang ditimbulkan oleh DeepSeek. Salah satu faktor utama yang diperhatikan adalah kemungkinan keterkaitan aplikasi ini dengan hukum keamanan nasional Tiongkok, yang memungkinkan pemerintah Tiongkok mengakses data pengguna jika diperlukan.
Peringatan dari Menteri Keuangan Australia
Selain larangan resmi terhadap pegawai pemerintah, Menteri Keuangan Australia, Jim Chalmers, juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan DeepSeek.
Chalmers menyatakan bahwa pemerintah akan terus memantau perkembangan aplikasi AI ini dan mendengarkan berbagai masukan dari pakar teknologi serta keamanan siber. Dengan peringatan ini, Australia menjadi salah satu negara yang mengambil sikap tegas terhadap DeepSeek, menyusul kekhawatiran serupa yang diungkapkan oleh negara lain.
Reaksi dari Negara-Negara Lain
Australia bukan satu-satunya negara yang mengkhawatirkan keberadaan DeepSeek. Sejumlah negara lain juga telah mengambil tindakan terhadap aplikasi ini, termasuk:
Taiwan: Melarang penggunaan DeepSeek di instansi pemerintah dan sektor infrastruktur utama.
Korea Selatan, Irlandia, Prancis, dan Italia: Menyatakan kekhawatiran terhadap pengelolaan data oleh perusahaan pengembang DeepSeek.
Kekhawatiran ini berpusat pada bagaimana data pengguna disimpan dan diproses, serta potensi keterlibatan pemerintah Tiongkok dalam pemanfaatan informasi tersebut.
Ancaman Keamanan Siber dan Privasi Data
Salah satu alasan utama di balik larangan ini adalah kemungkinan risiko keamanan siber yang ditimbulkan oleh DeepSeek.
Penelitian terbaru menemukan bahwa chatbot ini mungkin mentransmisikan informasi login pengguna ke China Mobile, sebuah perusahaan telekomunikasi milik negara yang memiliki hubungan erat dengan pemerintah dan militer Tiongkok.
Para peneliti dari Feroot dan tim verifikasi independen menemukan adanya kode yang mengarah pada keterlibatan China Mobile dalam sistem DeepSeek. Fakta ini semakin memperkuat dugaan bahwa aplikasi ini dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data skala besar.
Situasi ini mengingatkan pada kekhawatiran yang pernah muncul terkait aplikasi TikTok, yang juga dituduh berpotensi mengancam privasi dan keamanan data pengguna di negara-negara Barat.
Respon dari Pihak DeepSeek
Hingga saat ini, DeepSeek belum memberikan pernyataan resmi terkait larangan yang diberlakukan oleh pemerintah Australia maupun negara-negara lainnya.
Namun, sebelumnya, perusahaan telah menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk melindungi privasi pengguna serta memastikan bahwa data yang dikumpulkan digunakan sesuai dengan kebijakan privasi yang berlaku.
Apakah Larangan Ini Berlebihan atau Diperlukan?
Keputusan Australia untuk melarang penggunaan DeepSeek menyoroti ketegangan yang semakin meningkat antara negara-negara Barat dan Tiongkok dalam bidang teknologi.
Di satu sisi, larangan ini dianggap sebagai langkah protektif yang diperlukan untuk menjaga keamanan nasional dan melindungi data sensitif dari potensi penyalahgunaan. Namun, di sisi lain, ada pula pandangan bahwa larangan ini bisa menjadi bentuk proteksionisme yang berlebihan, mengingat belum ada bukti konkret bahwa DeepSeek telah digunakan untuk aktivitas spionase.
Kesimpulan
Keamanan siber menjadi isu yang semakin krusial di era digital saat ini. Langkah Australia dalam melarang DeepSeek mencerminkan meningkatnya kewaspadaan global terhadap teknologi asal Tiongkok, terutama dalam bidang kecerdasan buatan.
Dengan semakin banyaknya negara yang mengambil langkah serupa, masa depan DeepSeek di pasar internasional mungkin akan menghadapi tantangan besar. Apakah langkah ini benar-benar diperlukan atau hanya bentuk ketegangan geopolitik? Hanya waktu yang bisa menjawab.
0 Komentar