Keamanan Perangkat Edge: Tantangan dan Rekomendasi dari Five Eyes Cybersecurity Agencies
Dalam dunia digital yang semakin terhubung, keamanan siber menjadi perhatian utama bagi individu, bisnis, dan pemerintah. Salah satu ancaman terbesar yang terus berkembang adalah serangan terhadap perangkat edge—seperti firewall, router, VPN gateway, server internet-facing, sistem operational technology (OT), dan perangkat Internet of Things (IoT).
Baru-baru ini, Five Eyes Cybersecurity Agencies yang terdiri dari Amerika Serikat (U.S.), Inggris (UK), Australia, Kanada, dan Selandia Baru telah mengeluarkan pedoman yang mendorong produsen perangkat edge untuk meningkatkan visibilitas forensik guna membantu deteksi serangan dan investigasi pelanggaran keamanan.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang tantangan keamanan perangkat edge, mengapa perangkat ini menjadi target utama serangan, serta solusi yang direkomendasikan oleh para pakar keamanan siber.
---
1. Apa Itu Perangkat Edge dalam Keamanan Siber?
Perangkat edge adalah komponen jaringan yang berada di perbatasan (edge) antara jaringan internal dan eksternal. Perangkat ini sering digunakan untuk mengontrol lalu lintas data yang masuk dan keluar dari suatu organisasi atau individu. Contohnya termasuk:
Firewall: Melindungi jaringan dengan memblokir atau mengizinkan lalu lintas tertentu berdasarkan aturan keamanan.
Router: Menghubungkan jaringan lokal dengan internet dan dapat dikonfigurasi dengan kebijakan keamanan.
VPN Gateway: Mengamankan koneksi jarak jauh dengan mengenkripsi komunikasi antara pengguna dan jaringan perusahaan.
Server Internet-Facing: Digunakan untuk hosting situs web, aplikasi, atau layanan online lainnya.
Sistem OT (Operational Technology): Sistem kontrol industri yang digunakan di sektor manufaktur, energi, dan infrastruktur penting.
Perangkat IoT: Seperti kamera keamanan, smart home devices, dan sensor industri yang sering memiliki koneksi internet.
Karena posisinya yang strategis, perangkat edge sering menjadi target utama serangan siber.
---
2. Mengapa Perangkat Edge Rentan terhadap Serangan Siber?
Ada beberapa alasan mengapa perangkat edge sering menjadi target utama bagi peretas:
a. Tidak Mendukung Endpoint Detection and Response (EDR)
Salah satu kelemahan utama perangkat edge adalah tidak mendukung solusi EDR (Endpoint Detection and Response), yang memungkinkan organisasi mendeteksi dan merespons ancaman dengan cepat. Tanpa EDR, serangan siber dapat berlangsung tanpa terdeteksi dalam waktu yang lama.
b. Dapat Memberikan Akses Awal ke Jaringan Internal
Karena perangkat edge sering berfungsi sebagai gerbang ke jaringan internal, kompromi terhadap perangkat ini dapat memungkinkan peretas untuk menembus sistem yang lebih dalam, termasuk server, basis data, dan informasi sensitif lainnya.
c. Minimnya Visibilitas Forensik
Banyak perangkat edge tidak memiliki fitur logging dan monitoring yang memadai, sehingga sulit bagi tim keamanan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan atau melakukan investigasi forensik setelah terjadi pelanggaran.
d. Target Utama oleh Pelaku Kejahatan Siber
Perangkat edge sering menjadi target aktor ancaman yang disponsori negara (state-sponsored attackers) serta peretas yang bermotivasi finansial. Mereka memanfaatkan kerentanan perangkat edge untuk:
Menginfeksi perangkat dengan malware
Melakukan pencurian data
Menjadikan perangkat sebagai bagian dari botnet untuk serangan DDoS
Mengakses jaringan internal untuk serangan lebih lanjut
---
3. Rekomendasi dari Five Eyes Cybersecurity Agencies untuk Meningkatkan Keamanan Perangkat Edge
Untuk mengatasi tantangan keamanan ini, Five Eyes Cybersecurity Agencies merekomendasikan sejumlah langkah penting yang harus diterapkan oleh produsen perangkat edge, perusahaan, dan individu.
a. Meningkatkan Visibilitas Forensik
Produsen perangkat edge didorong untuk meningkatkan kemampuan logging dan monitoring agar lebih mudah dalam mendeteksi serta menganalisis serangan.
Beberapa langkah yang bisa diterapkan:
Mengaktifkan logging yang komprehensif
Menyediakan fitur integrasi dengan SIEM (Security Information and Event Management)
Memastikan bahwa log keamanan tidak dapat dimanipulasi oleh peretas
b. Mendukung Solusi Endpoint Detection and Response (EDR)
Meskipun perangkat edge secara tradisional tidak mendukung EDR, vendor diharapkan mengembangkan solusi keamanan yang memungkinkan deteksi ancaman secara real-time.
Solusi ini bisa berupa:
Firmware yang lebih aman dengan mekanisme deteksi anomali
Integrasi dengan solusi threat intelligence untuk mendeteksi serangan yang sedang berlangsung
c. Mengadopsi Standar Keamanan yang Ketat
Organisasi dan individu yang menggunakan perangkat edge disarankan untuk:
Memastikan firmware dan software selalu diperbarui
Menonaktifkan layanan atau port yang tidak diperlukan
Menerapkan prinsip Zero Trust Architecture (ZTA) untuk membatasi akses ke perangkat edge
d. Melakukan Segmentasi Jaringan
Untuk mengurangi dampak serangan terhadap perangkat edge, organisasi dapat menerapkan segmentasi jaringan agar tidak semua bagian sistem dapat diakses dengan mudah jika terjadi pelanggaran.
---
4. Kasus Serangan terhadap Perangkat Edge yang Pernah Terjadi
Beberapa serangan siber besar telah mengeksploitasi kelemahan perangkat edge, termasuk:
a. Serangan VPN Zero-Day
Pada tahun 2020, banyak organisasi terkena serangan terhadap kerentanan zero-day pada VPN gateway mereka. Para peretas memanfaatkan celah keamanan ini untuk mencuri data sensitif dan memasang backdoor.
b. Botnet Mirai
Mirai adalah botnet yang menginfeksi perangkat IoT, termasuk router dan kamera keamanan, yang tidak memiliki pengamanan kuat. Botnet ini digunakan untuk melakukan serangan DDoS besar-besaran ke berbagai target.
c. Eksploitasi Kerentanan Firewall Enterprise
Beberapa firewall enterprise dari vendor ternama pernah mengalami eksploitasi yang memungkinkan peretas mendapatkan akses ke jaringan internal organisasi.
---
5. Kesimpulan: Masa Depan Keamanan Perangkat Edge
Perangkat edge memiliki peran krusial dalam infrastruktur jaringan modern, tetapi juga menjadi salah satu titik lemah yang paling sering diserang. Untuk mengatasi risiko ini, produsen, perusahaan, dan individu harus mengambil langkah proaktif dengan:
1. Meningkatkan visibilitas forensik dan logging perangkat edge
2. Mendukung implementasi solusi EDR atau mekanisme deteksi ancaman lainnya
3. Memastikan firmware dan perangkat lunak selalu diperbarui
4. Mengadopsi pendekatan Zero Trust dan melakukan segmentasi jaringan
5. Melakukan pemantauan dan respons cepat terhadap ancaman yang terdeteksi
Dengan menerapkan praktik terbaik ini, kita dapat mengurangi risiko serangan siber terhadap perangkat edge dan memastikan keamanan jaringan secara keseluruhan.
---
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa yang dimaksud dengan perangkat edge?
Perangkat edge adalah perangkat yang berada di perbatasan antara jaringan internal dan eksternal, seperti firewall, router, VPN gateway, dan perangkat IoT.
2. Mengapa perangkat edge menjadi target utama peretas?
Karena perangkat ini sering kali tidak memiliki deteksi ancaman yang cukup kuat dan dapat memberikan akses awal ke jaringan internal organisasi.
3. Apa langkah terbaik untuk meningkatkan keamanan perangkat edge?
Memastikan firmware selalu diperbarui, mengaktifkan logging keamanan, menerapkan Zero Trust Architecture, dan menggunakan segmentasi jaringan.
0 Komentar